3 PKL merupakan program yang sangat tepat untuk melatih kerja sama, kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap perusahaan. 4. PKL merupakan wadah untuk mengetahui, mempelajari dan membandingkan hal-hal yang dipelajari di sekolah dengan pelaksanaan Dunia Usaha/Dunia Industri.

This purpose of research to see about discipline student coaching by the team of Gerakan Disiplin Sekolah in SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. The population of the research was 899 students taken from the population using The Simple Random Sampling Technique. The total number of samples for this research was 90. The research uses the description of the quantitative method. The research instrument was a questionnaire in the form Likert Scale which five choices of answer that have been tested for validity and reliability by using application SPSS version. The based on the research 1 discipline student coaching from giving an example by team GDS to the student is in a good enough category 2 discipline student coaching from giving punishment by team GDS to the student is in a good enough category 3 discipline student coaching from giving motivation by team GDS to the student is in a good enough category 4 discipline student coaching from supervision by team GDS to student is in a good enough category. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Featured Research 12 SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling 2020, 51 12-18 ISSN Print 2548-3234 ISSN Electronic 2548-3226 Open Access Journal Pembinaan Disiplin Siswa Pada Sekolah Menengah Kejuruan Vikran Maulana, Nellitawati Nellitawati* Universitas Negeri Padang * Correspondence e-mail nellitawati Abstract This purpose of research to see about discipline student coaching by the team of Gerakan Disiplin Sekolah in SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. The population of the research was 899 students taken from the population using The Simple Random Sampling Technique. The total number of samples for this research was 90. The research uses the description of the quantitative method. The research instrument was a questionnaire in the form Likert Scale which five choices of answer that have been tested for validity and reliability by using application SPSS version. The based on the research 1 discipline student coaching from giving an example by team GDS to the student is in a good enough category 2 discipline student coaching from giving punishment by team GDS to the student is in a good enough category 3 discipline student coaching from giving motivation by team GDS to the student is in a good enough category 4 discipline student coaching from supervision by team GDS to student is in a good enough category. Keywords Discipline, student, GDS team Article History Received on 29/02/2020; Revised on 11/03/2020; Accepted on 14/04/2020; Published Online 31/05/2020. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2020 by author. PENDAHULUAN Sebuah pendidikan merupakan suatu hal yang tentunya menjadi sebuah hal prioritas dan sangat penting dan tentunya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Pembangunan pendidikan sendiri tentunya sangat dibutuhkan dan diperlukan diantaranya untuk bisa membangun karakter yang tentunya berkualitas dan bisa bersaing serta meningkatkan kemampuan dan juga bentuk keterampilan Yulianto, 2017. Salah satu dari yang mendukung baik dan maksimalnya sebuah proses pendidikan adalah melalui adanya peningkatan kedisiplinan siswa di sekolah. Setiap sekolah sangatlah penting untuk tetap bisa dapat melakukan sebuah proses pembinaan disiplin siswa disekolah, demi mencapai tujuan pendidikan yang dicapai. Begitu juga yang terlihat disalah satu sekolah menengah kejuruan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, yaitu di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang. Sudah menjadi suatu hal yang umum jika peningkatan disiplin peserta didik disekolah tidak mampu dan tidak bisa tercapai begitu saja tanpa adanya sebuah pembinaan, dengan hal demikian jika disiplin siswa di suatu sekolah belum terjalankan dengan maksimal, maka hal tersebut dapat dikategorikan salah satu ciri atau indikasi bahwasannya pelaksanaan dalam proses pembinaan disiplin yang ada di suatu sekolah belum berjalan dengan semestinya. Maulana, V & Nellitawati, N 13 SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling Open Access Journal Salah satu yang menjadi ciri utama dari berhasilnya dan berjalannya pembinaan disiplin di suatu sekolah adalah semakin berkurangnya jumlah siswa yang melanggar segala bentuk aturan tata tertib di suatu sekolah, sehingga hal tersebut menjadi sebuah makna bahwasannya sebagai suatu keberhasilan dalam pembinaan disiplin di sekolah dalam bidang pendidikan, dan hal tersebut tentunya akan memberikan efek positif bagi siswa agar untuk tidak mengulangi perbuatan yang melanggar aturan di sekolah. SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu menengah kejuruan yang tentunya sudah memiliki tujuan untuk dapat mempersiapkan peserta didik agar nantinya kelak berguna di tengah-tengah masyarakat sekitar, hal tersebut juga diiringi dengan diberikannya bekal atau skill yang tentunya dibutuhkan untuk nantinya dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia. SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang telah melakukan serangkaian bentuk pembinaan disiplin pada peserta didik setiap harinya, salah satunya seperti memberikan sanksi atau hukuman bagi siswa yang telah melanggar aturan tata tertib yang ada di sekolah. Pelaksanaan pembinaan disiplin peserta didik di SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang sendiri, prosesnya dilaksanakan oleh sebuah tim yang dibentuk oleh pihak sekolah melalui sebuah program yang bernama Tim Gerakan Disiplin Sekolah atau GDS. Dengan adanya dibentuk Tim Gerakan Disiplin Sekolah nantinya mampu diharapakan menciptakan disiplin siswa yang lebih baik lagi dilingkungan sekolah yang tentunya telah menerrapkan ini Debi, 2019110. Aktivitas yang dilaksanakan oleh tim GDS mulai dari kegiatan pemantauan, hingga kegiatan seperti pemberian hukuman atau sanksi dan tindak lanjutnya bagi peserta didik yang telah melanggar aturan tata tertib di sekolah, dimana keseluruhan pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik disekolah, dimasukkan kedalam buku kasus dan memberikan bobot pelanggaran seusai dengan jenis pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa. Pembinaaan disiplin jangan sampai pada pelaksanaan pembinaan disiplin di sekolah hanya dijalankan dengan mengandalkan pemberian sanksi dan hukuman saja, ditambah lagi belum mengarah kepada suatu perubahan yang mendidik, memperbaiki, dan juga meningkatkan perubahan tingkah laku peserta didik yang lebih baik. Hal ini akan berakibat pada masih ditemui siswa yang masih melanggar tata tertib yang ada disekolah, dan masih banyak ditemui siswa yang melakukan kesalahan atau pelanggaran yang berulang-ulang, hal ini dikarenakan siswa mengetahui bahwasannya ia tidak akan mendapatkan hukuman yang berat ketika melanggar aturan tata tertib disekolah. Sejalan dengan beberapa hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis saat melakukan kegiatan Praktek Lapangan Kependidikan atau PLK mulai bulan Juli hingga bulan November 2019 di SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang, terdapat beberapa fenomena sebagai berikut, siswa yang datang terlambat ke sekolah masih sering ditemui saat jam masuk sekolah sudah berbunyi, beragam pelanggaran yang dilakukan siswa di sekolah, mulai dari terlambat datang ke sekolah, tidak mengikuti kegiatan upacara bendera, kultum pagi hingga tidak memakai atribut lengkap. 14 Pembinaan Disiplin Siswa Pada Sekolah Menengah Kejuruan SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling Open Access Journal METODE Penelitian ini sendiri termasuk kedalam sebuah penelitian deskriptif, dengan memakai pendekatan kuantitatif. Adapun variabel dalam penelitianin ini sendiri adalah terdiri dari satu variabel. Dengan hal demikian penelitian ini sendiri akan mencoba untuk mampu menggambarkan bagaimana bentuk pembinaan disiplin peserta didik yaitu dilihat dari pembinaan disiplin peserta didik melalui pemberian keteladanan oleh tim GDS, selanjutnya adalah pemberian keteladanan peserta didik dilihat dari pemberian motivasi, yang ketiga adalah pembinaan disiplin melalui pemberian sanksi atau hukuman oleh tim GDS, serta melihat bagaimana pembinaan peserta didik dilihat dari pengawasan oleh tim GDS di sekolah. Populasi menurut ahli Sukardi 201253 sendiri adalah kesemua anggota kelompok dapat seperti manusia, juga binatang, bisa juga persitiwa, ataupun bentuk benda yang berada atau tinggal dalam suatu tempat atau lokasi secara berencana dan tentunya menjadi target atau sasaram dalam sebuah penelitian. Adapun gambaran sebaran populasi pembinaan disiplin di sekolah menengah kejuruan negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 1. Sebaran Populasi Sampel menurut Arikunto 2010174 merupakan sebagian atau dapat dikatakan sebagai sebuah wakil populasi yang tentunya nanti akan diteliti. Sampel penelitian ini sendiri mengambil dengan teknik simple random sampling, yang artinya adalah teknik sampling yang tentunya dipilih secara acak, dan tentunya hal ini mengakibatkan setiap unsur memiliki kesempatan yang sama tentunya untuk dapat terpilih menjadi sampel. Adapun sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel dibawah Tabel 2. Sebaran Sampel Maulana, V & Nellitawati, N 15 SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling Open Access Journal HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini yang terdiri dari empat indikator dalam penelitian diantaranya pemberian keteladanan, pemberian sanksi atau hukuman, pemberian motivasi, pengawasan oleh tim gerakan disiplin sekolah mendapatkan hasil sebagai berikut. Dalam hasil pengolahan data pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan yang diberikan oleh tim gerakan disiplin sekolah diperoleh sebagai berikut, skor tertinggi terdapat pada pernyataan tim gerakan disiplin sekolah ikut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan perolehan skor rata-rata 3,73, sedangkan skor rata-rata yang mendapatkan perolehan terendah terdapat pada pernyataan tim gerakan disiplin sekolah datang dan pulang sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pihak sekolah dengan skor rata-ratasebesar 3,24. Maka skor umum rata-rata untuk indikator pemberian keteladanan oleh tim gerakan disiplin sekolah mempunyai skor 3,52, tentunya ini berartu pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan melalui pemberian keteladanan sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini tentunya sejalan dengan pentingnya guru untuk selalu menjadi teladan yang baik agar dapat dicontoh oleh peserta didik di sekolah. Teladan baik yang sangat perlu agar diterapkan oleh guru bisa seperti cara bertutur kata, tata krama maupun contoh berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari Karso, 2019. Seorang pendidik atau guru tentunya harus dapat tampil menjadi teladan yang baik dalam kehidupannya sehari-hari, karena keberhasilan siswa juga bergantung pada kualitas kesungguhan, dari segi keikhlasan dani karakteristik pendidik yang akan diteladani, seperti contohnya saja guru yang selalu menggunakan pakaian yang rapi, bagusnya kualitas keilmuan, kepemimpinannya serta keikhlasannya karena dengan adanya pemberian keteladanan ini juga mampu memelihara dan juga membawa suatu keadaan seperti yang seharusnya atau sesuai dengan yang berlaku Sudjana, 2010199 yang dalam hal ini adalah segala aturan yang telah berlaku dan juga telah ditetapkan oleh sekolah dan nantinya untuk dipatuhi. Selanjutnya untuk hasil penelitian untuk indikator kedua yaitu pemberian sanksi atau hukuman oleh tim gerakan disiplin sekolah diperoleh hasil sebagai berikut, untuk hasil skor paling tinggi terdapat dalam pernyataan tim gerakan disiplin sekolah memberi surat pemberitahuan kepada orang tua bagi siswa yang telah melakukan pelanggaran berulang kali dengan perolehan skor rata-rata 3,78. Sedangkan untuk perolehan skor terendah terdapat pada pernyataan tim gerakan disiplin sekolah menghukum siswa yang diketahui membuang sampah sembarangan dengan perolehan skor 3,31. Untuk secara keseluruhan indikator kedua ini memperoleh skor rata-rata 3,53 yang berarti pelaksanaan pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi atau hukuman dilakukan dengan cukup baik. Pembinaan terhadap segala tata tertib peserta didik dilakukan terutama bagi peserta didik yang sering melakukan pelanggaran, dalam hal ini guru atau personel pembinaan disiplin siswa di sekolah harus mampu menjadi pembimbing yang bertugas untuk mendisiplinkan para peserta didik di sekolah Mulyasa, 2005370. Hukuman tentunya akan selalu mengandung rasa tidak senang atau tidak enak pada peserta didik, oleh karenanya sanksi atau hukuman yang akan diberikan harus mempertimbangkan sesuai dengan kesalahan yang diperbuatnya dan tentunya 16 Pembinaan Disiplin Siswa Pada Sekolah Menengah Kejuruan SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling Open Access Journal menghindari pemberian sanksi atau hukuman fisik atau keras kepada peserta didik Supriyadi dkk, 2014. Hakikatnya sebuah sanksi atau hukuman diharapkan mampu membuat siswa jera dan tidak mau lagi mengulagi perbuatan yang telah melanggar aturan di sekolah dan yang pada akhirnya secara tidak langsung akan membentuk kepribadian yang bermoral dan tentunya berdisiplin. Dan pembinaan disiplin melalui pemberian sanksi atau hukuman ini juga suatu bentuk kegiatan yang terus mengarahkan kepada hal yang lebih baik untuk mencapai sebuah perubahan, kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, dan juga berbagai hal lainnya Thoha, 2005182. Pada inidikator ketiga dalam penelitian yaitu pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi oleh tim gerakan disiplin sekolah diperoleh hasil sebagai berikut, hasil skor paling tinggi terdapat pada pernyataan tim gerakan disiplin sekolah menampilkan siswa yang tidak pernah melanggar aturan sekolah saatu upacara bendera agar di contoh oleh siswa lainnya dengan perolehan skor 3,88. Sedangkan untuk skor terendah terdapat dalam pernyataan pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi oleh tim gerakan disiplin sekolah terdapat pada pernyataan tim gerakan disiplin sekolah memberikan semangat kepada siswa untuk dapat mematuhi aturan di sekolah dengan skor 3,28. Secara umum skor rata-rata dari indikator pembinaan disiplin siswa melalui motivasi memperoleh skornya sebersar 3,55 tentunya hal ini menyatakan bahwa proses pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi telah dilakukan dengan cukup baik. Hal ini tentunya sejalan dengan motivasi yang merupakan suatu bentuk kondisi yang dimiliki oleh siswa untuk dapat bertingkah laku. Memotivasi siswa agar mampu untuk bersikap dan juga bertingkah laku yang santun atau baik. Siswa yang masih melanggar aturan yang seharusnya tidak dilakukan atau dikerjakan hal ini akibat dari pada diri siswa yang tidak terangsang untuk melakukan sesuatu yang tepat atau sesuai, maka dari itu sangat perlu adanya bagi guru yang harus memberikan rangsangan atau motivasi kepada siswa untuk melakukan kelakuan yang tepat dan taat. Hal ini juga sejalan dengan motivasi yang bisa menjadi sebuah hal yang diinginkan dan diterima oleh peserta didik Hadiyanto, 201471. Salah satu tujuan yang akan dicapai dengan pembinaan disiplin siswa melalui motivasi menurut ahli Wahjosumidjo, 2011242, adalah timbulnya tingkta peran, serta inisiatif siswa dalam menerapkan kedisiplinan siswa di sekolah. Dengan adanya tindakan pemberian motivasi ini mampu membuat peserta didik untuk membiasakan dan menerapkan serta memahami segala bentuk kewajibannya, tepat dan telii dan teliti dalam melakukan segala tugasnya, dan dibarengi dengan motivasi dalam dirinya agar selalu bertanggung jawab Makmum, 2006113. Selanjutnya pada indikator keempat dalam penelitian ini yaitu pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan oleh tim gerakan disiplin sekolah memperoleh hasil sebagai berikut, untuk skor tertinggi terdapat dalam pernyataan tim gerakan disiplin sekolah memeriksa poin pelanggaran siswa yang ada di dalam buku kasus dengan perolehan skor 3,56. Sedangkan perolehan skor tertinggi terdapat pada pernyataan tim gerakan disiplin sekolah mengawasi siswa yang berkeliaran di luar lingkungan sekolah dengan skor rata-rata 3,27. Untuk secara keseluruhan skor rata-rata pada indikator pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan mendapatkan skor 3,41 yang tentunya hal ini menunjukkan Maulana, V & Nellitawati, N 17 SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling Open Access Journal bahwa pembinaan disiplin siswa melalui penawasan oleh tim gerakan disiplin sekolah sudah dilakukan dengan cukup baik. Hal ini tentunya sejalan dengan pengawasan terhadap pelaksanaan tata tertib yang merupakan sebuah bentuk dari usaha yang sangat dibutuhkan terhadap pelaksanaan disiplin siswa Fathoni dalam Nellitawati, 2006127. Pengawasan sendiri merupakan sebuah bentuk usaha yang dapat dilakukan apakah telah sesuai atau tidak susesianya dari sasaran yang telah ditetapkan Gitosudarmo dalam Novia2017. Pengawasan dalam sebuah bentuk efektifitas program, seperti kendala apa yang ditemui, sehingga nantinya dapat menentukan sebuah langkah upaya penanggulangannya, hal ini merupakan salah satu cara untuk dapat meminimalisirkan penyimpangan-pentimpangan yang terjadi saat dilaksanakannya pengawasan Sabandi, 2019. Dengan adanya pengawasan yang dilakukan ini diharapkan mapu membawa siswa untuk mampu sesuai dengan tatanan nilai, norma dan juga ketentuan yang sudah berlaku di sebuah lingkungan sekolah Hadiyanto, 201468. Dengan pengawasan yang membuat siswa bisa disiplin akan sangat membantu siswa agar mampu tumbuh dengan adanya kepercayaan serta dengan kontrol diri yang tentunya baik, sehingga dapat membantu terbentuknya sebuah esadaran diri untuk tetap dapat hidup baik, tenang dan bertanggung jawab Rohman, 2018. Dari hal pengawasan ini jugalah akan terbentuk suatu kepatuhan dan juga ketaatan peserta didik terhadap segala aturan yang ada dan telah ditetapkan yang berkaitan dengan kehidupan sekolah pada umumnya dan pada pelaksanaan proses pembelajaran sifat khususnya Gistituati, 201331. KESIMPULAN Berdasarkan analisa data dari hasil penelitian yang dilakukan serta pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan mengenai pembinaan disiplin siswa di SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman yaitu, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang juga telah mempunyai sebuah tim yang khusus untuk melaksanakan kegiatan pembinaan tersebut agar lebih terarah, dengan membentuk tim bernama Gerakan Disiplin Sekolah. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman melalui penelitian ini pelaksanaan pembinaan disiplin siswa di sekolah tersebut masuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata-rata 3,50. Hal ini berarti sekolah telah melaksanakan kegiatan pembinaan disiplin siswa oleh tim Gerakan Disiplin Sekolah dengan cukup baik. REFERENSI Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta Rineka Cipta. Dilah, Debi. 2019. Gerakan Disiplin Sekolah GDS Skripsi Analisi Praktik Pendisiplinan Siswa di SMP Negeri 11 Madiun Dalam Perspektif Disiplin Tubuh dan Hukuman Michel Foucault. Diakses pada tanggal 31 Januari 2020, Pukul WIB. Fatkhur Rohman. 2018. Peran Pendidik Dalam Pembinaan Disiplin Siswa di Sekolah/Madrasah. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, Ihya Al-Arabiyah Vol 4, No 1, 2018. Diakses tanggal 11 Maret 2020, Pukul 18 Pembinaan Disiplin Siswa Pada Sekolah Menengah Kejuruan SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling Open Access Journal Gistituati, Nurhizrah. 2013. Manajemen Berbasis Sekolah Manajemen Program Non Akademik dan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. Padang UNP Press. Hadiyanto, 2014. Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter, Padang UNP Makmum, Mubayidh. 2006. Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak. Jakarta Pustaka Al-Kautsar. Sabandi, Ahmad. 2019. Pelaksanaan Pengawasan Oleh Atasan Langsung di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikanm Volume 8 Nomor 1 Tahun 2019, ISSN 2614-6576 Diakses tanggal 16 Mei 2020, Pukul Santoso, Yulianto. 2017. Analisa dan Perancangan Sistem Absensi Siswa Berbasis WEB dan SMS Gateway. Jurnal Matrik, Vol. 16 No. 2 Mei, 2017 Diakses tanggal 16 Mei 2020, Pukul Sudjana. 2010. Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Noformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung Falah Production. Sukardi, 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Thoha, Mifta. 2005. Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Nellitawati. 2012. Kontribusi Pengawasan Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru SMA Negeri di Kecamatan Koto Tangah Padang. PEDAGOGI, Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. Volume XII November 2012. Diakses tanggal 04 April 2020, Pukul Mulyasa, Enco. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung Remaja Rosdakarya. Karso. 2019. Keteladanan Guru Dalam Proses Pendidikan Di Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang 12 Januari 2019. Diakses tanggal 04 April 2020, Pukul Supriyadi, Acep dkk. Efektivitas Pemberian Sanksi Bagi Siswa Pada Pelanggaran Tata Tertib Di SMP 2 Kapuas Timur Kabupaten Kapuas. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Volume 4, Nomor 8, November 2014. Diakses tanggal 04 April 2020, Pukul Novia Wahyu Wardani, dkk. Keteladana Guru Sebagai Penguat Proses Pendidikan Karakter. UCEJ, Vol. 2 April 2017, Hal 59-60 ISSN 2541-6693. . Diakses tanggal 04 April 2020, Pukul ... Salah satu yang menjadi ciri utama dari berhasilnya dan berjalannya pembinaan disiplin di suatu sekolah adalah semakin berkurangnya jumlah siswa yang melanggar segala bentuk aturan tata tertib di suatu sekolah, sehingga hal tersebut menjadi sebuah makna bahwasannya sebagai suatu keberhasilan dalam pembinaan disiplin di sekolah dalam bidang pendidikan, dan hal tersebut tentunya akan memberikan efek positif bagi siswa agar untuk tidak mengulangi perbuatan yang melanggar aturan di sekolah [2]. SMK 1 Muhammadiyah Sangatta Utara merupakan salah satu menengah kejuruan yang tentunya sudah memiliki tujuan untuk dapat mempersiapkan peserta didik agar nantinya kelak berguna di tengah-tengah masyarakat sekitar, hal tersebut juga diiringi dengan diberikannya bekal atau skill yang tentunya dibutuhkan untuk nantinya dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia. ...Ayu Amruni Damayanti Ayu amruniSiti MaryamRetno SeptianiAyu Apriliana DewiThe writing of this article is motivated by the problem of students who are less disciplined at school. The causal factors are fixed very variously. Consequently, this article aims to describe the management of student discipline development in SMK 1 Muhammadiyah. In writing, this article is a type of qualitative descriptive research. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. While the analysis tool is to uses data condensation, presenting data, and drawing and drawing conclusions. This study shows that the management of disciplinary development is contained in a corrective plan through steps that are applied to students with problems. Organizing is carried out in collaboration between BK teachers, student affairs, and homeroom teachers. Students often encounter implementation through socialization with various media or the right way. Supervision is carried out in two ways by the principal, namely field observations and receipt of weekly and monthly reports. Based on the explanation above, the role of school personnel in fostering student discipline at SMK 1 Muhammadiyah North Sumatra can primarily be categorized as "good" at this time. This research can be recommended to school personnel to pay more attention and monitor and provide discipline guidance to students to be more disciplined in school. Keywords student coaching, discipline managementBesse Intan PermatasariTri Hariyati Nur Indah SariTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persepsi kedisiplinan diri memiliki pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional survey dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian dipilih dari populasi N = 64 secara random sebanyak sebanyak 55 siswa dengan berpedoman pada tabel Isaac & Michael. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner persepsi kedisiplinan diri siswa yang telah melalui uji validitas dan memiliki reliabilitas tinggi dengan koefisien Alfa Cronbach sebesar 0,71. Sedangkan data mengenai hasil belajar matematika diperoleh dari ujian harian matematika. Data diolah menggunakan analisis statistik regresi linear sederhana dan hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak 7 siswa dengan persepsi kedisiplinan diri kategori rendah, 35 siswa kategori sedang, dan 13 siswa kategori tinggi. Persepsi kedisiplinan diri memiliki hubungan positif linear dengan hasil belajar matematika dan memberi konstribusi sebesar 31,8% dari variansi hasil belajar matematika R = 0,564; R2 = 0,318; β1 = 1,679; p < 0,05. Penelitian ini menganjurkan untuk mengembangkan kedisiplinan diri dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hadiyanto HadiyantoPenulisan buku ini didorong oleh suatu permasalahan di mana banyak kalangan hanya memahami bahwa manajemen peserta didik adalah sekedar mengurusi 'pendataan peserta didik' sehingga tugas utama dari pengelolaan peserta didik belum tersentuh. Di samping itu, dewasa ini bangsa Indonesia sering dikejutkan oleh perilaku peserta didik, baik di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan bahkan mahasiswa di perguruan tinggi sangat mudah tersulut emosinya untuk kemudian beramai­ramai berkelahi clan tawuran. Para kepala sekolah perlu diingatkan bahwa di antara tugas dalam manajemen peserta didik adalah membuat perilaku peserta didik menjadi lebih berkarakter. Sementara itu, buku referensi yang secara khusus mendiskusikan tentang manajemen peserta didik, yang kemudian dikaitkan dengan pendidikan karakter masih sangat minim. Oleh karena itu, sebagai seorang yang menekuni bidang garapan administrasi atau manajernen pendidikan, penulis merasa terpanggil untuk menghadirkan buku tentang manajemen peserta didik yang bernuansa pendidikan karakter sebagai referensi, bahan kajian dan diskusi bersama para praktisi, ilmuwan atau mereka yang sedang menekuni bidang manajemen peserta didik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan atau peningkatan pelaksanaan praktis di lapangan. Tidak kalah pentingnya, adalah untuk membantu kepala sekolah membuat peserta didik menjadi lebih berkarakter. Manajemen peserta didik, sebenarnya merupakan upa­ya manajerial kepala sekolah untuk membantu atau memfasilitasi guru mewujudkan empat pilar pembelajaran di sekolah, yaitu 1 learning to know, 2 learning to do, 3 learning to live together, dan 4 learning to be. Kehadiran buku ini diharapkan mampu mengubah pernahaman banyak kalangan bahwa manajemen peserta didik tidak sesempit dari pemahaman yang ada selama SantosoAhmad Wilda YuliantoDalam melakukan pengawasan kehadiran siswa/siswi di sekolah, merupakan kewajiban bersama antara pihak sekolah dengan orang tua/wali siswa. Terkadang ada beberapa siswa yang melakukan kecurangan tidak masuk sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah atau orang tua/wali siswa. Padahal siswa tersebut berpamitan untuk pergi sekolah, tetapi pada kenyataannya siswa tersebut tidak masuk sekolah. Permasalahan seperti ini tentunya meresakan pihak sekolah ataupun orang tua/wali. Sistem absensi siswa yang dilakukan selama ini masih besifat manual dengan mempertimbangkan juga jumlah mata pelajaran dalam satu dengan permasalahan di atas tentunya pihak orang tua/wali yang putra/putrinya belajar di sekolah, tentunya dapat memantau putra/putrinya masuk untuk mengikuti pelajaran, meninggalkan kelas tanpa izin atau tidak masuk. Memperhatikan permasalah tersebut, diperlukan sistem absensi siswa secara elektronik berbasis web dan sms gateway. Metode yang digunakan dalam membangun sistem ini adalah metode prototipe. Tahapan dalam metode prototipe pengumpulan kebutuhan, membangun prototyping, evaluasi protoptyping, mengkodekan sistem, menguji sistem, evaluasi sistem dan menggunakan sistem. Tujuan penelitian memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan berupa mengelola absensi siswa secara elektronik, dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas pengolahan data serta meminimalkan terjadi kesalahan yang dilakukan oleh pengguna Penelitian. Yogyakarta Rineka CiptaSuharsimi ArikuntoArikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta Rineka Disiplin Sekolah GDS Skripsi Analisi Praktik Pendisiplinan Siswa di SMP Negeri 11 Madiun Dalam Perspektif Disiplin Tubuh dan Hukuman Michel Foucault. Diakses pada tanggal 31 Januari 2020Debi DilahDilah, Debi. 2019. Gerakan Disiplin Sekolah GDS Skripsi Analisi Praktik Pendisiplinan Siswa di SMP Negeri 11 Madiun Dalam Perspektif Disiplin Tubuh dan Hukuman Michel Foucault. Diakses pada tanggal 31 Januari 2020, Pukul Pendidik Dalam Pembinaan Disiplin Siswa di Sekolah/Madrasah. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ArabFatkhur RohmanFatkhur Rohman. 2018. Peran Pendidik Dalam Pembinaan Disiplin Siswa di Sekolah/Madrasah. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, Ihya Al-Arabiyah Vol 4, No 1, 2018. Diakses tanggal 11 Maret 2020, Pukul dan Kesehatan Emosional AnakMubayidh MakmumMakmum, Mubayidh. 2006. Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak. Jakarta Pustaka Program Pendidikan untuk Pendidikan Noformal dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaSudjanaSudjana. 2010. Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Noformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung Falah Penelitian PendidikanSukardiSukardi, 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Bumi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta PT. Raja Grafindo PersadaMifta ThohaThoha, Mifta. 2005. Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.
KARAKTERDISIPLIN SISWA DI SD NEGERI 01 BOLONG KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan SD N 01 Bolong Karanganyar diperoleh fakta keadaan bahwa masih kurangnya sikap disiplin pada siswa diantaranya adalah sebagai berikut: a. Masih ada siswa yang datang terlambat saat masuk sekolah.
Salah satu contoh pembinaan sikap disiplin siswa di SMK adalah? berlatih dalam kegiatan upacara mengikuti kegiatan ekstrakurikuler menerapkan perilaku tepat waktu dalam setiap kegiatan masuk kelas tidak tepat waktu Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah C. menerapkan perilaku tepat waktu dalam setiap kegiatan. Dilansir dari Ensiklopedia, salah satu contoh pembinaan sikap disiplin siswa di smk adalah menerapkan perilaku tepat waktu dalam setiap kegiatan. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. berlatih dalam kegiatan upacara adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. menerapkan perilaku tepat waktu dalam setiap kegiatan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban D. masuk kelas tidak tepat waktu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. menerapkan perilaku tepat waktu dalam setiap kegiatan. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
PERANANGURU DALAM PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SMK NEGERI 02 BOMBANA KABUPATEN BOMBANA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh WA ODE HARNIYANTI R. A2A3 13 001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 i PERSETUJUAN PEMBIMBING
Di lingkungan sekolah, sikap disiplin adalah salah satu hal yang sangat penting untuk ditanamkan pada siswa. Seperti kita bersama ketahui Sekolah Menengah Kejuruan SMK ini salah satu jenjang pendidikan yang memiliki tujuan untuk mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang handal dan terampil di bidang teknologi dan industri. Oleh karena itu, pembinaan sikap disiplin menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan membangun sikap disiplin pada siswa di SMK tidaklah mudah. Siswa di SMK memiliki beragam latar belakang, minat, dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan strategi yang efektif dalam pembinaannya. Pada artikel ini, kami akan membahas 5 strategi efektif dalam membina sikap disiplin siswa di SMK, beserta contoh kasus dan solusinya. Dengan membaca artikel ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh wawasan dan ide yang bermanfaat dalam mengembangkan pembinaan sikap disiplin pada siswa di Strategi Efektif dalam Membina Sikap Disiplin Siswa di SMK Contoh Kasus dan SolusinyaSikap disiplin merupakan kunci penting dalam membentuk karakter siswa di SMK. Namun, realitasnya seringkali siswa sulit untuk memahami pentingnya sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai guru atau pembina di SMK, Anda perlu memiliki strategi yang efektif untuk membina sikap disiplin adalah 5 strategi efektif dalam membina sikap disiplin siswa di SMK dengan contoh kasus dan Konsistensi dalam penerapan aturanSiswa akan merasa bingung jika ada aturan yang tidak konsisten dalam penerapannya. Maka dari itu, penting bagi guru atau pembina di SMK untuk konsisten dalam memberlakukan aturan, seperti jadwal pelajaran, tata tertib sekolah, dan aturan di dalam kasus Di salah satu kelas di SMK, siswa seringkali terlambat datang ke kelas. Hal ini disebabkan karena jam masuk kelas yang tidak Guru atau pembina di SMK dapat memberikan jadwal masuk kelas yang tetap dan memberikan konsekuensi yang jelas jika siswa terlambat datang ke aturan tidak konsisten dalam penerapannya, maka siswa akan cenderung mengabaikan aturan tersebut. Hal ini dapat merusak budaya disiplin di lingkungan sekolah. Selain itu, kebijakan yang tidak konsisten juga dapat membuat siswa merasa tidak aman dan tidak nyaman di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, guru atau pembina di SMK harus konsisten dalam memberlakukan aturan dan menjelaskannya secara jelas kepada contoh kasus di atas, guru atau pembina di SMK dapat memberikan solusi dengan membuat jadwal masuk kelas yang tetap dan memberikan konsekuensi yang jelas jika siswa terlambat datang ke kelas. Dengan demikian, siswa akan lebih disiplin dalam mematuhi aturan dan memperhatikan jam masuk kelas. Hal ini dapat membantu membina sikap disiplin siswa di SMK secara konsisten dan Memberikan contoh yang baikSiswa akan meniru perilaku guru atau pembina di SMK. Oleh karena itu, penting bagi guru atau pembina untuk memberikan contoh yang baik dalam hal sikap kasus Seorang guru di SMK seringkali tidak konsisten dalam memberikan tugas-tugas kepada Guru atau pembina di SMK perlu memberikan contoh yang baik dengan memberikan tugas-tugas secara konsisten dan memberikan konsekuensi yang jelas jika tugas tidak akan meniru perilaku guru atau pembina di SMK dalam hal sikap disiplin. Jika guru atau pembina tidak memberikan contoh yang baik, maka siswa juga akan cenderung tidak disiplin. Oleh karena itu, guru atau pembina di SMK harus memberikan contoh yang baik dengan menunjukkan sikap disiplin yang konsisten dan menghargai aturan yang berlaku. Hal ini akan membantu siswa untuk mengembangkan sikap yang sama dan membina sikap disiplin secara contoh kasus di atas, guru atau pembina di SMK dapat memberikan solusi dengan memberikan tugas secara konsisten dan memberikan konsekuensi yang jelas jika tugas tidak dikerjakan. Dengan memberikan contoh yang baik, siswa akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas mereka dengan disiplin dan memperhatikan aturan yang diberikan. Hal ini akan membantu membina sikap disiplin siswa di SMK secara positif dan Membuat peraturan yang jelasSiswa akan memahami peraturan dengan lebih baik jika peraturan tersebut jelas dan mudah kasus Siswa di SMK seringkali tidak memahami aturan terkait penggunaan gadget di Guru atau pembina di SMK perlu membuat peraturan yang jelas dan mudah dipahami terkait penggunaan gadget di kelas. Misalnya, penggunaan gadget hanya diperbolehkan saat ada tugas yang membutuhkan gadget atau pada saat akan lebih mudah memahami dan mematuhi peraturan jika peraturan tersebut jelas dan mudah dipahami. Oleh karena itu, guru atau pembina di SMK harus memberikan peraturan yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Hal ini akan membantu siswa untuk lebih memahami aturan yang diberikan dan memperhatikan aturan tersebut dengan lebih contoh kasus di atas, guru atau pembina di SMK dapat memberikan solusi dengan membuat peraturan yang jelas dan mudah dipahami terkait penggunaan gadget di kelas. Dengan memberikan peraturan yang jelas dan mudah dipahami, siswa akan lebih mudah memahami aturan terkait penggunaan gadget di kelas dan memperhatikan aturan tersebut. Hal ini akan membantu membina sikap disiplin siswa di SMK secara efektif dan Memberikan penghargaan dan hukuman yang jelasSiswa akan memahami konsekuensi dari perilaku mereka jika penghargaan dan hukuman yang diberikan oleh guru atau pembina di SMK kasus Siswa di SMK seringkali tidak memahami konsekuensi dari perilaku merokok di area Guru atau pembina di SMK perlu memberikan penghargaan dan hukuman yang jelas terkait perilaku merokok di area sekolah. Misalnya, memberikan penghargaan bagi siswa yang tidak merokok dan memberikan hukuman bagi siswa yang melanggar aturan merokok di area akan lebih memahami konsekuensi dari perilaku mereka jika penghargaan dan hukuman yang diberikan oleh guru atau pembina di SMK jelas. Oleh karena itu, guru atau pembina di SMK perlu memberikan penghargaan dan hukuman yang jelas terkait dengan perilaku siswa. Hal ini akan membantu siswa memahami konsekuensi dari perilaku mereka dan mendorong mereka untuk memperhatikan aturan yang telah contoh kasus di atas, guru atau pembina di SMK perlu memberikan penghargaan dan hukuman yang jelas terkait perilaku merokok di area sekolah. Dengan memberikan penghargaan dan hukuman yang jelas, siswa akan lebih memahami konsekuensi dari perilaku merokok di area sekolah dan mendorong mereka untuk memperhatikan aturan yang telah ditetapkan. Hal ini akan membantu membina sikap disiplin siswa di SMK dengan lebih efektif dan Membangun dan menciptakan hubungan komunikasi yang baik dengan siswaMembangun komunikasi yang baik dengan siswa di SMK sangat penting untuk membina sikap disiplin. Komunikasi yang baik akan membuat siswa merasa dihargai dan memahami aturan yang kasus Siswa di SMK seringkali merasa tidak nyaman ketika harus meminta izin untuk pergi ke Guru atau pembina di SMK perlu membuka komunikasi dengan siswa terkait aturan yang diberlakukan, seperti aturan izin ke toilet. Misalnya, memberikan penjelasan terkait pentingnya izin ke toilet dan memberikan solusi jika siswa merasa tidak nyaman dalam meminta komunikasi yang baik dengan siswa di SMK sangat penting untuk membina sikap disiplin. Komunikasi yang baik antara guru atau pembina dengan siswa akan membuat siswa merasa dihargai dan memahami aturan yang diberlakukan. Dalam lingkungan yang komunikatif, siswa akan merasa lebih nyaman dan terbuka untuk membicarakan masalah yang mereka hadapi dan mendapatkan solusi yang contoh kasus di atas, guru atau pembina di SMK perlu membuka komunikasi dengan siswa terkait aturan izin ke toilet. Memberikan penjelasan terkait pentingnya izin ke toilet serta memberikan solusi jika siswa merasa tidak nyaman dalam meminta izin dapat menjadi langkah awal dalam membuka komunikasi dengan siswa. Hal ini akan membantu siswa merasa dihargai dan memahami aturan yang diberlakukan sehingga membina sikap disiplin siswa di SMK dapat berjalan dengan lebih membina sikap disiplin siswa di SMK, perlu diingat bahwa setiap siswa memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda. Oleh karena itu, guru atau pembina di SMK perlu menyesuaikan strategi yang digunakan untuk setiap sikap disiplin siswa di SMK tidaklah mudah, namun dengan strategi yang tepat dan konsistensi dalam penerapan aturan, hal ini bisa dicapai. Memberikan contoh yang baik, membuat peraturan yang jelas, memberikan penghargaan dan hukuman yang jelas, serta membangun komunikasi yang baik dengan siswa akan membantu membina sikap disiplin siswa di SMK. Dengan adanya sikap disiplin yang baik, siswa akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.
SiswaSMK adalah sumber daya wirausaha yang sangat melekat dengan dunia usaha dan industri. 4. Sikap mental positif di sini artinya pasti, tegas atau terbukti. Salah satu aspek mengenal diri dengan baik adalah kejujuran dan disiplin diri untuk keberhasilan wirausaha. 1. Makna kejujuran dalam hidup Kebiasaan-kebiasaan baik susah diperoleh

PEMBINAAN SIKAP SOSIAL SISWA MELALUI PERATURAN SEKOLAH Studi Kasus di Salah Satu SMK Negeri Kabupaten SubangPEMBINAAN SIKAP SOSIAL SISWA MELALUI PERATURAN SEKOLAH Studi Kasus di Salah Satu SMK Negeri Kabupaten SubangKetertiban peserta didik di salah satu SMK Negeri di Subang begitu baik, peraturan yang ada tidak begitu tegas, namun peserta didik sudah dapat menunjukan sikap sosial yang baik. Maka peneliti tertarik mencari tahu peran peraturan sekolah dalam membina sikap sosial peserta didik. Tujuan untuk mendeskripsikan strategi sekolah dalam membina sikap sosial siswa. Metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Responden sebanyak 12 orang dengan teknik purposive sampling dan teknik pengolahan data dengan cara redukasi data, display data, verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan dalam membuat peraturan sekolah menggunakan sistem demokrasi dan melibatkan peserta didik, serta diterapkannya reward dan punishment kepada peserta didik

ContohLaporan Prakerin SMK Di BANK LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PELAYANAN NASABAH DI. PT.B PR SILIWANGI KANTOR KAS TAMANSARI. DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT KELULUSAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TAHUN PELAJARAN 2 017/2018. Tugas utama Customer Service adalah memberikan pelayanan dan membina hubungan baik dengan
10+ Cara Salah Satu Contoh Pembinaan Sikap Disiplin Siswa Di Smk Adalah Terupdate. Semua warga sekolah harus mematuhi dan mentaati semua aturan yang ada di sekolah. Berdasarkan beberapa temuan tersebut, sekolah merasa perlu melibatkan siswa sebagai anggota terbesar dalam sekolah untuk aktif dalam penegakan kedisiplinan. Salah satu dari yang mendukung baik dan maksimalnya sebuah proses pendidikan adalah melalui adanya. Salah satu contoh pembinaan sikap disiplin siswa di smk adalah…. Berdasarkan beberapa temuan tersebut, sekolah merasa perlu melibatkan siswa sebagai anggota terbesar dalam sekolah untuk aktif dalam penegakan kedisiplinan. Penanaman sikap rajin bisa dimulai dengan memberikan tugas. Serta meningkatkan kemampuan dan juga bentuk keterampilan yulianto, 2017. Dilansir dari ensiklopedia, salah satu contoh pembinaan sikap disiplin siswa di smk adalah menerapkan perilaku tepat waktu dalam setiap kegiatan. Dilansir dari ensiklopedia, salah satu contoh pembinaan sikap disiplin siswa di smk adalah menerapkan perilaku tepat waktu dalam setiap Sekolah Merupakan Tempat Belajar Bagi Para Siswa Maupun Siswi, Di Tempat Ini Juga Mereka Tidak Hanya Belajar Tentang Ilmu Contoh Sikap Disiplin Di Dari Itu Manusia Harus Bersosialisasi Dengan Manusia Lainnya Agar Dari Ensiklopedia, Salah Satu Contoh Pembinaan Sikap Disiplin Siswa Di Smk Adalah Menerapkan Perilaku Tepat Waktu Dalam Setiap Dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Unggul, Wawasan Kebangsaan, Adalah Tempat Tempat Kedisiplinan Pertama Diajarkan Oleh Orang Satu Contoh Pembinaan Sikap Disiplin Siswa Di Smk Adalah….Dilansir Dari Ensiklopedia, Salah Satu Contoh Pembinaan Sikap Disiplin Siswa Di Smk Adalah Menerapkan Perilaku Tepat Waktu Dalam Setiap dari 10+ Cara Salah Satu Contoh Pembinaan Sikap Disiplin Siswa Di Smk Adalah Terupdate. Materi pembinaan kesiswaan meliputi Biasanya berupa hukuman yang disebut sebagai tindakan kedisiplinan. Rumah adalah tempat tempat kedisiplinan pertama diajarkan oleh orang tua. Dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Unggul, Wawasan Kebangsaan, Dan. Rumah Adalah Tempat Tempat Kedisiplinan Pertama Diajarkan Oleh Orang Tua. Dilansir Dari Ensiklopedia, Salah Satu Contoh Pembinaan Sikap Disiplin Siswa Di Smk Adalah Menerapkan Perilaku Tepat Waktu Dalam Setiap Kegiatan. Kesimpulan dari 10+ Cara Salah Satu Contoh Pembinaan Sikap Disiplin Siswa Di Smk Adalah Terupdate. dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa. Dilansir dari ensiklopedia, salah satu contoh pembinaan sikap disiplin siswa di smk adalah menerapkan perilaku tepat waktu dalam setiap kegiatan. 10 contoh sikap disiplin di rumah.
. 289 238 22 193 220 51 320 233

salah satu contoh pembinaan sikap disiplin siswa di smk adalah